Minggu, 15 Mei 2011

UANG DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

        I.            UANG
Uang adalah kata yang sering kita dengar bahkan uang adalah sesuatu yang amat dibutuhkan oleh semua orang.  Karna salah satu cirri penting dari suatu perekonomian modern adalah dalam kegiatan ekonomi berlaku spesialisasi dan pertukaran. Pertukaran yang efisien disebabkan oleh penggunaan uang sebagai perantara dalam tukar-menukar. Oleh sebab itu definisi uang selalu dihubungkan dengan fungsi uang sebagai perantara dalam tukar-menukar. Definisi Uang adalah sesuatu alat yang diterima secara ummum sebagai suatu alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat pembayaran hutang/ sebagai alat untuk melakukan pembelian barang dan jasa. Dalam perekonomian yang menggunakan uang, fungsi uang dalam meningkatkan efesiensi  kegiatan ekonomi antara lain :
a.      Melancarkan kegiatan tukar menukar ( menjadi perantara dalam kegiatan perdagangan)
b.      Memudahkan penentuan harga suatu barang dan perbandingan harga berbagai barang
c.       Melancarkan kegiatan perdagangan dengan bayaran tertunda
d.      Dapat menjadi nilai penyimpan yang baik
Uang sebagai perantara dalam kegiatan perdegangan perlu diterima masyarakat. Oleh sebab itu benda yang digunakan sebagai uang perlu mempunyai sifat khusus. Dan cirri-ciri uang adalah :
a.      Nilainya tetap
b.      Mudah dibawa
c.       Barangnya tahan lama
d.      Jumlahnya terbatas dan kualitasnya harus seragam
Jenis-jenis uang dibedakan menjadi  empat bagian antara lain :
1.      Berdasarkan Bahan
a.      Uang logam (yang terbuat dari aluminium, kupronikel, bronze, emas, perak)
b.      Uang kertas

2.      Berdasarkan nilai
a.      Bernilai penuh (Full Bodied Money)
Nilai intrinsik = nilai nominal
b.      Tidak bernilai penuh (Respresentatif Full Bodied Money)

3.      Berdasarkan lembaga
a.      Uang kartal         Bank Sentral
b.      Uang giral           Bank Umum

4.      Berdasarkan kawasan
a.      Uang local
b.      Uang regional
c.       Uang internasional

      II.           PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
Dari segi perencanaan pembangunan di Indonesia, APBN merupakan konsep perencana pembangunan yang memilki jangka pendek, karna itulah APBN selalu disusun setiap tahun. Seperti namanya, maka secara garis besar APBN terdiri dari pos-pos seperti dibawah ini :
a)      Dari sisi penerimaan, terdiri dari pos penerimaan dalam negri dan penerimaan pembangunan
b)      Sedangkan dari sisi pengeluaran terdiri dari pos pengeluaran rutin  dan pengeluaran pembangunan
APBN disusun agar pembiayaan dana pembangunan dapat berjalan dengan lancar dengan memperhatikan prinsip berimbang dan dinamis . hal tersebut perlu diperhatikan  mengingat tabungan pemerintah yang berasal dari selisih antara penerimaan dalam negri dengan pengeluaran rutin, belum sepenuhnya menutupi kebutuhan biaya pembangunan Indonesia.

1)      Penerimaan pembangunan
Meskipun telah menempuh berbagai upaya untuk meningkatkan tabungan pemerintah, namun karna laju pembangunan ynag sedemikian cepat, maka dana tersebut masih perlu dilengkapi dengan dan ditunjang dengan dana yang berasal dari luar negri. Meskipun untuk selanjutnya bantuan dari luar negri adalah (hutang bagi Indonesia) yang jumlah semakin meningkat. Namun selalu ada upaya untuk suatu mekanisme pemanfaatan  dengan perioritas dengan sektor-sektor yang lebih produktif. Dengan demikian bantuan luar negri tersebut dapat dikelola dengan baik (terutama dalam hal pencicilan pokok dan bunganya).

2)       Pengeluaran pembangunan
Secara garis besar yang termasuk dalam pengeluaran pembangunan diantranya adalah :
a)      Pengeluaran pembangunan untuk  berbegai departemen/lembaga Negara, diantaranya untuk membiayai proyek-proyek pembangunan sektoral yang menjadi tanggung jawab masing-masing departemen/lembaga yang bersangkutan
b)      Pengeluaran pembangunan untuk anggaran pembangunan daerah
c)      Pengeluaran pembangunan lainnya
Pendekatan pembangunan ekonomi yang menekan pada pentingnya proses pembentukan modal mungkin merupakan pendekatan yang paling nerpengaruh dan bertahan lama karna :
i.                    Bila dibandingkan dengan pendekatan-pendekatan yang lain, pendekatan ini mempunyai landasan teoristis yang cukup kuat seperti yang telah disampaikan seperti model Harrod Domar yang menunjukan hubungan antara pertumbuhan investasi dengan pendapatan nasional. Pandangan yang menganggap bahwa pembentukan modal merupakan kunci bagi pertumbuhan ekonomi yang kemudian dikenal dengan sebutan aliran Fundamentalisme modal (capital fundamentalism)
ii.                  Adalah karna aliran fundametalisme modal ini sejalan dengan tujuan-tujuan  dan keinginan-keinginan dari para donor bantuan luar negri atau asing pada era 1950-an dan 1960-an.

Referensi :
Lincolin arsyad, ekonomi pembangunan, 1993
Sadono sukirno, pengantar ekonomi makro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar