Minggu, 29 Mei 2011

Pembangunan Daerah

Setiap daerah mempunyai pertumbuhan ekonomi yang berbeda-beda dengan daerah lainnya. Oleh karena itu perencanaan pembangunan ekonomi pada suatu daerah perlu mengenali beberapa karakteristik ekonomi, sosial dan fisik daerah tersebut, termasuk dalam berinteraksi dengan daerah lain. Dengan demikian tidak ada strategi pembangunan ekonomi daerah yang dapat berlau untuk semua daerah. Keinginan kuat dari pemerintah daerah untuk membuata strategi pemgembangan ekonomi daerah dapat membuat masyarakat berikut serta dalam membangun ekonomi daerah seperti yang dicita-citakan. Dengan pembangunan ekonomi daerah yang terencana, pembayaran pajak dan penanam modal dapat tergerak untuk mengupayakan peningkatan ekonomi. Kebijakan dalam bidang pengan demikian pertanian akan membuat pengusaha melihat peluang untuk meningkatkan produksi pertanian dan perluasan ekspor. Dengan demikian peningkatan efisiensi pola kerja pemerintahan dalam pembangunan menjadi bagian dari perencanaan pembangunan dan pengusaha dapat mengantisipasi bahwa pajak dan retribusi tidak naik sehingga tersedia lebih banyaknya modal bagi pembangunan ekonomi daerah.
Pembangunan ekonomi daerah perlu memberikan sosuli jangka pendek dan jangka panjang terhadap isu-isu ekonomi daerah yang dihadapi, dan perlu mengkoreksi kebijakan yang keliru. Dua prinsip dasar pengembangan ekonomi daerah yang perlu diperhatikan antara lain :
1.      Mengenali ekonomi wilayah
2.      Merumuskan manajemen pembangunan daerah yang pro-bisnis
Yang akan dijelaskan dibawah ini :
1.      Mengenali Ekonomi Wilayah
a)      Perkembangan Penduduk dan Urbanisasi
Salah satu factor utama dari pertumbuahan ekonomi adalah pertumbuhan penduduk, pertumbuhan penduduk terjadi akibat proses pertumbuhan alami dan urbanisasi. Inilah  yang menyebabkan perubahan pada suatu wilayah yang awalnya desa pertanian menjadi agropolitan dan selanjutnya mampu menjadi kota besar. Pertumbuhan alami penduduk yang menjadi factor utama yang berpengaruh pada ekonomi wilayah karena dapat menciptakan kebutuhan berbagai barang dan jasa. Pertambahan penduduk mengakibatkan semua penduduk membutuhkan pangan dan rumah tangga baru juga membutuhkan rumah baru atau renovasi rumah lama berikut dengan perabotan, alat-alat rumah tangga dan barang lainnya. Dari sini lah kegiatan pertanian dan industry berkembang.
b)      Sector Pertanian
Upaya pengembangan sector agribisnis dapat menjadi alternative pilahan dalam mengembangan dan mempromosikan agroindustri di wilayah yang tertinggal. Program kerjasama dengan pemilik lahan atau pihak pengembang untuk mau meminjamkan lahan yang tidak dibangun atau lahan tidur untuk digunakan sebagai lahan pertanian untuk perlu dikembangkan. Dari  jumlah lahan pertanian yang tidak produktif dapat diciptaan pendapatan dan lapangan kerja bagi penganggur di perdesaan. Program kerjasama mengatasi ,keterbatasan modal, mengurangi resiko produksi, memungkinkan petani memakai bahan baku impor produk yanh menghasilkan dapat mampu bersaing dengan barang imporyang sejenis serta mencarikan dan membuka pasaran yang baru.
c)      Sector Pariwisata
Pariwisata memberikan dukungan ekonomi yang kuat terhadap suatu wilayah. Industry ini dapat menghasilkan pendapatan besar bagi ekonomi local. Kawasan pantai yang bersih dapat menjadi daya tarik suatu wilayah itu sendiri, dengan menarik turis dan penduduk ke wilayah tersebut. Sebagai salah satu lokasi rekreasi, kawasan pantai merupakan tempat yang paling disukai dan dikunjungi dibandingkan kawasan lain. Sebagai sumber alam yang terbatas hal yang yang penting harus diperhatikan adalah wilayah pantai haruslah menjadi asset ekonomi untuk suatu wilayah serta dapat membantu perluasan pariwisata serta mengurangi kesenjangan akibat pengangguran.
d)      Kualitas Lingkungan
Presepsi atas suatu wilayah, apakah memiliki kualitas hidup yang baik, merupakan hal penting bagi dunia usaha untuk melakukan investasi. Investasi pemerintah yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat sangat penting untuk mempertahankan daya saing. Jika masyarakat ingin menarik modal dan investasi maka haruslah siap untuk memberi perhatian terhadap :
·         Keanekaragaman, identitas dan sikap bersahabat
·         Pengenalan terhadap fasilitas untuk mendorong kualitas hidup yang dapat dinikmati oleh suatu wilayah
·         Dapat menarik investor luar
e)      Keterkaitan Wilayah dan Aglomerasi
Pengelompokan usaha (aglomerasi) berarti semua industry yang palinh berkaitan dan saling membagi hasil produk dan keuntungan. Pengelompokan itu juga menciptakan potensi untuk menciptakan jaringan kerjasama yang dapat membangun kegiatan pemasaran bersama dan untuk menarik kegiatan lainnya yang berkaitan ke depan atau ke belakang. Untuk mencapai tujuan ini pendekatan kawasan yang terpadu diperlukan untuk mempromosikan pembangunan ekonomi. Priorotas utama adlah mengidentifikasi kawasan-kawasan yang menunjukan tanda-tanda aglomerasidengan seluruh kegiatan dan insitusi yang membentuknya. Kemungkinan kawasan ini dapat menjadi pusat usaha dan perdagangan tergantung pada jarngan transportasi yang baik, prasarana yang lengkap, tempat kerja yang mudah dicapai dukungan modal dan kesempatan pelatihan/pendidikan.

2.      Manajemen Pembangunan Daerah Yang Pro-Bisnis
Pemerintah daerah dalam mempertahankan keberlanjutan pembangunan ekonomi daerahnya agar membawa dampak yang menguntungkan bagi penduduk daerah perlu memahami bahwa manajemen pembangunan daerah dapat memberikan pengaruh yang baik guna mencapai tujuan pembangunan ekonomi yang diharapkan. Bila kebijakan manajemen pembangunan tidak tepat sasaran maka akan mengakibatkan perlambatan laju pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu manajemen pembangunan daerah mempunyai potensi untuk meningkatkan pembanguanan ekonomi serta menciptakan peluang bisnis yang menguntungkan dalam mempercepat laju pertumbuhan ekonomi daerah. Prinsip-prinsip manajemen pembangunan yang pro-bisnis antara lain sebagai berikut :
a.      Menyediakan informasi kepada pengusaha
b.      Memberikan kepastian dan kejelasan kebijakan
c.       Mendorong sector jasa dan perdagangan
d.      Meningkatkan daya saing pengusaha daerah
e.      Membentuk ruang yang mendorong kegiatan ekonomi

Sumber : buku dari Dr.Ir.Herry Darwanto,M.sc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar