Rabu, 02 Juli 2014

Tugas 4 (Softskill)


AKUNTANSI INTERNASIONAL

1.      Daftar negara yang telah menerapkan IFRS
Jawab :
IFRS merupakan standar yang digunakan sebagai panduan untuk pelaporan keuangan secara global. Penerimaan secara luas atas perkembangan IFRS sebagai dasar pelaporan keuangan AS merupakan perubahan mendasar bagi profesi akuntansi di Amerika Serikat. Sehingga saat ini sudah hampir 100 negara mengizinkan penggunaan IFRS untuk penyusunan laporan keuangan oleh perusahaan publik.
No
Nama Negara
1.
Afrika Selatan
2.
Amerika Serikat
3.
Australia
4.
Argentina
5.
Arab saudi
6.
Brasil
7.
Britania Raya
8.
RRC
9.
India
10
Indonesia
11
Inggris
12.
Italia
13.
Jepang
14.
German
15.
Kanada
16.
Korea Selatan
17.
Meksiko
18.
Perancis
19.
Rusia
20.
Turki
21.
Uni Eropa





























2.      Jelaskan bagaimana sifat adopsi yang telah dilakukan, apakah adopsi seluruh atau sebagian (Harmonisasi)
Jawab :
Daftar negara-negara diatas merupakan negara-negara yang tergabung dengan negara G20 yang  sebagian besar telah menerapkan IFRS secara full adoption atau adopsi seluruhnya. Di Indonesia sendiri telah di suarakan oleh IAI pada 1 januari 2012 untuk mengadopsi secara penuh IFRS bagi perusahaan yang telah terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia). Berikut merupakan beberapa sedikit penjelasan mengenai negara yang sudah menerapkan adopsi seluruh IFRS pada pelapoan keuangannya.
a.      Australia
Status yurisdiksi negara Australia telah mengadopsi SAK untuk semua perusahaan ( untuk entitas nirlaba ) yang ‘Pelaporan Entitas’. Ini mencakup semua perusahaan sekuritas yang diperdagangkan secara publik ditambah yang lain .Australia telah mengadopsi SAK sejak 1 Januari 2005. Namun, konvergensi dengan Standar yang dikeluarkan oleh IASB dan pendahulunya, IASC, telah terjadi sejak tahun 1996 . Adopsi dari tahun 2005 adalah melalui penerapan IFRS 1 Pertama kali Adopsi Standar Pelaporan Keuangan Internasional. Penggunaan aplikasi IFRS adalah bagi perusahaan yang DOMESTIK utang atau perdagangan efek ekuitas di pasar umum di yurisdiksi. Semua atau beberapa perusahaan domestik yang sekuritas perdagangan di pasar umum baik diperlukan atau diizinkan untuk menggunakan SAK dalam laporan keuangan konsolidasi mereka. IFRS berlaku untuk semua perusahaan domestik yang sekuritas perdagangan di pasar umum. SAK juga diharuskan atau diizinkan untuk lebih dari laporan keuangan konsolidasi perusahaan yang perdagangan efek di pasar umum. SAK diperlukan untuk semua entitas yang memenuhi definisi pelaporan entitas sesuai dengan standar akuntansi Australia. SAK (termasuk Interpretasi) dimasukkan ke dalam verbatim Standar Akuntansi Australia dan memiliki kekuatan hukum bagi semua perusahaan mengajukan laporan keuangan.
b.       Kanada
Kanada mengadopsi SAK untuk sebagian besar ‘perusahaan dipertanggung jawabkan di depan umum’ selama bertahun-tahun keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011. Adopsi Wajib SAK telah ditangguhkan untuk perusahaan investasi dan rekening terpisah dari perusahaan asuransi jiwa hingga 2014 dan untuk entitas dengan kegiatan tingkat – diatur hingga 2015 . Penangguhan disediakan untuk memberikan waktu bagi IASB untuk menyelesaikan proyek yang mempengaruhi entitas tersebut. Dengan demikian , tanggal penangguhan dapat diperpanjang jika penyelesaian proyek tertunda. Penggunaan aplikasi IFRS adalah bagi perusahaan yang DOMESTIK utang atau perdagangan efek ekuitas di pasar umum di yurisdiksi. Semua atau beberapa perusahaan domestik yang sekuritas perdagangan di pasar umum baik diperlukan atau diizinkan untuk menggunakan SAK dalam laporan keuangan konsolidasi mereka. Diperlukan untuk sebagian besar perusahaan dalam negeri yang efeknya diperdagangkan secara publik dan diizinkan untuk orang lain. SAK diperlukan untuk perusahaan asing yang perdagangan surat berharga di pasar umum di Kanada , kecuali sebagai berikut:
·         Sebuah perusahaan non – Kanada yang sekuritas perdagangan di pasar umum di Kanada yang juga merupakan emiten AS SEC memiliki pilihan untuk menerapkan US GAAP .
·         Sebuah perusahaan non – Kanada yang sekuritas perdagangan di pasar umum di Kanada yang juga merupakan penerbit luar negeri AS SEC dan yang memiliki 10 % atau kurang dari surat berharga yang dimiliki oleh penduduk Kanada dapat menggunakan prinsip akuntansi yang memenuhi persyaratan untuk SEC Negeri Swasta emiten , seperti yang didefinisikan untuk tujuan SEC , disediakan laporan keuangan termasuk rekonsiliasi dengan US GAAP .
·         Emiten asing dari yurisdiksi yang ditunjuk oleh Canadian Regulator Efek dapat menggunakan prinsip akuntansi yang yurisdiksi rumah mereka tanpa rekonsiliasi ke SAK.
SAK dimasukkan ke dalam hukum atau peraturan bukan individual, tapi SAK otoritatif tanpa adopsi individu karena peraturan sekuritas Kanada memerlukan penggunaan SAK. Akibatnya, individu SAK dimasukkan ke dalam peraturan sekuritas Kanada dengan referensi.
c.       Korea Selatan
Korea Selatan telah mengadopsi SAK untuk semua perusahaan yang terdaftar dan beberapa perusahaan tidak terdaftar. Status adopsinya adalah:
·         Semua perusahaan yang terdaftar di Korea Exchange wajib menerapkan SAK. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang berniat untuk memiliki saham mereka terdaftar selama tahun tersebut atau tahun depan.
·         SAK diperlukan untuk lembaga keuangan apakah efeknya diperdagangkan secara publik (termasuk bank, perusahaan asuransi , keuangan perusahaan induk , perusahaan kartu kredit , pedagang investasi , investasi broker , badan usaha investasi kolektif , dan bisnis kepercayaan entitas) dan perusahaan milik negara . Namun, penerapan SAK untuk saling bank tabungan telah ditangguhkan sampai periode tahunan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016.
·         Semua perusahaan terdaftar lainnya diizinkan untuk menerapkan SAK pada pilihan mereka. Jika mereka menggunakan SAK , tidak ada persyaratan untuk mendamaikan ke Korea GAAP.
·         SAK yang Korea telah adopsi disebut sebagai SAK karena tidak ada modifikasi.
Penggunaan aplikasi IFRS adalah bagi perusahaan yang DOMESTIK utang atau perdagangan efek ekuitas di pasar umum di yurisdiksi. semua atau beberapa perusahaan domestik yang surat berharga diperdagangkan di pasar umum baik diperlukan atau diizinkan untuk menggunakan SAK dalam laporan keuangan konsolidasi mereka. SAK juga diharuskan atau diizinkan untuk lebih dari laporan keuangan konsolidasi laporan perusahaan yang sekuritas diperdagangkan di pasar umum. SAK yang dikeluarkan oleh IASB yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Korea dan disahkan oleh pemerintah. SAK dimasukkan ke dalam hukum atau peraturan. UU Audit Eksternal Perusahaan Efek memberikan dasar hukum bagi SAK yang diterjemahkan oleh KASB dan kemudian disahkan oleh pemerintah.

Sumberv :
·         Makalah seminar pusdiklatwas dan Satgas IFRS Deputi Akuntan Negara BPKP oleh Nurharyanto Widyauswara (2010)


Selasa, 24 Juni 2014

Tugas 3 - Softskill

TUGAS 3
AKUNTANSI INTERNASIONAL
1.      Sejauh mana IFRS telah diterapkan kedalam laporan keuangan di Indonesia?
Jawab :
IFRS (International Financial Reporting Standard) merupakan suatu standar internasinal mengenai pelaporan keuangan yang disusun oleh IASB (International Accounting Standard Board). Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, namun dapat dipahami dan diperbandingkan.
Indonesia telah menjadi salah satu negara yang telah menggunakan IFRS ini sebagai standar pelaporan keuangan sebagaimana telah dinyatakan oleh IAI bahwa indonesia akan menerapkan program konvergensi IFRS yang akan mengadopsi secara penuh pada tanggal 1 januari 2012.
Tahap adopsi dilakuan pada periode 2008-2011 yang meliputi aktivitas adopsi seluruh IFRS ke PSAK, persiapan infrastruktur, evaluasi terhadap PSAK yang berlaku. Pada tahun 2009 proses adopsi IFRS/IAS mencakup sebanyak 18 standar keuangan dan pada tahun 2010 sebanyak 7 standar keuangan yang menjadi proses adopsi IFRS/IAS. Pada tahun 2011 tahap persiapan akhir dilakukan dengan menyelesaikan seluruh infrastruktur yang diperlukan dan pada tahun 2012 dilakukan penerapan pertama kali PSAK yang sudah mengadopsi IFRS. Namun, proses konvergensi ini tidak semudah yang difikirkan karena dampak yang timbulkan dari konvergensi ini sangat mempengaruhi semua kalangan baik itu dibidang bisnis maupun pendidikan sehingga pada perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia belum semua menerapkan IFRS kedalam pelaporan keuangannya.

2.      Bagaimana sifat adopsi yang dilakukan, apakah adopsi seluruh atau sebagian?
Jawab :
Konvergensi standar akuntansi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
a.       Harmonisasi (Membuat standar sendiri yang tidak berkonflik dengan IFRS)
b.      Adaptasi (Membuat standar sendiri yang sesuai dengan IFRS)
c.       Adopsi (Mengambil langsung dari IFRS).
Sedangkan untuk strategi adopsi terdapat dua cara yaitu :
a.       Big Bang Strategy, yaitu adopsi penuh yang dilakukan sekaligus tanpa masa transisi.
b.      Gradual Straregy, yaitu adopsi secara bertahap dan dengan masa transisi.

Dan Indonesia memilih untuk melakukan adopsi sesuai yang telah nyatakan IAI bahwa pada 1 januari 2012 Standar Akuntansi Keuangan (SAK) akan melakukan adopsi secara penuh. Dengan mengadopsi penuh IFRS maka laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS.

3.      Manfaat bagi perusahaan yang mengadopsi khususnya dan bagi perekonomian indonesia umumnya?
Jawab :
Manfaat adopsi penuh IFRS adalah :
a.       Memudahkan pemahanan atas laporan keuangan dengan menggunakan SAK (Standar Akuntansi Keuangan) yang dikenal secara internasional
b.      Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi
c.       Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal global
d.      Menciptakan efisiensi laporan keuangan
Manfaat adopsi IFRS bagi perekonomian dan bisnis adalah :
a.       Akses pendanaan internasional akan lebih terbuka kerena laporan keuangan akan lebih mudah dikomunikasikan ke investor global
b.      Relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak menggunakan nilai wajar
c.       Disisi lain, kinerja keuangan (laporan laba rugi) akan lebih fluktuatif apabila harga-harga fluktuatif
d.      Smothing income menjadi semakin sulit dengan penggunaan balance sheet approach dan fair value
e.       Penggunaan off balance sheet semakin terbatas

4.      Buatlah daftar perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan IFRS di indonesia!
Jawab :
Sebenarnya perusahan-perusahaan yang telah terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) telah di haruskan untuk menerapkan IFRS pada laporan keuanganya. Namun, karena mungkin ada ketidaksiapan dari beberapa perusahaan di Indonesia maka ada juga yang hanya mengadopsi beberapa standar keuangan yang diterapkan kedalam laporan keuangannya. Dibawah merupakan beberapa perusahaan yang telah merapkan IFRS secara penuh sesuai yang dianjurkan IAI pada tahun 2012 yaitu :
a.       PT. Jasa Marga
b.      PT. TELKOM
c.       PT. Astra Internasional
d.      PT. Pertamina

5.      Sajikan profile perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan IFRS di Indonesia!
Jawab :
a.       PT Jasa Marga
PT. Jasa Marga (Persero) Tbk dibentuk tanggal 1 maret 1987. Jasa Marga adalah sebuah badan milik pemerintah yang bertugas untuk merencanakan, membangun, mengoprasikan dan memelihara jalan tol serta sarana kelengkapannya agar jalan tol dapat berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang memberikan manfaat lebih tinggi dari pada jalan umum bukan tol.
b.      PT Telkom
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) adalah perusahaan BUMN yang  bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Perusahaan ini menyediakan berbagai layanan komunikasi lainnya termsuk interkoneksi jaringan telepon, multimedia, data dan layanan terkait terkait komunikasi internet, sewa transponder satelit, sirkit jarinagan serta televisi berbayar dan layanan VoIP.
c.       PT Astra Internasional
PT Astra Internasional Tbk didirikan pada tahun 1957 di Bandung dan dikelola serta dipimpin oleh William Soeryadjaja, Tjien Kian Tie dan Liem Peng Hong. Astra pertama didirikan sebagai perusahaan perdagangan disebuah ruang yang kecil di Jakarta perusahaan ini awalnya bergerak dibidang permobilan yaitu Toyota, Daihatsu, Isuzu dll dan pada bidang lainya juga seperti bidadang pemasaran sepeda motor honda dan bidang usaha mesin berat.

d.      PT Pertamina
PT Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang bergerak dibidang energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan. Pertamina menjalankan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik sehingga dapat bedaya saing yang tinggi dalam era globalisasi.
Sumber :
·         Makalah seminar pusdiklatwas dan Satgas IFRS Deputi Akuntan Negara BPKP oleh Nurharyanto Widyauswara (2010)
·         Natalia Titiek Wiyani, S.Pd, Standarisasi, Harmonisasi dan Konvergensi IFRS
·         Merdeka.com





Minggu, 27 April 2014

Organisasi Pembuat Standar Akuntansi dan Audit Internasional

Perkembangan akuntansi internasional ini sangat didorong oleh keberadaan lembaga internasional yang memberikan perhatian terhadap perkembangan profesi ini secara inernasional, khususnya upaya mengharmonisasikan standar akuntansi.
Standar akuntansi mencakup konvensi, peraturan, dan prosedur yang telah disusun, dan disahkan oleh sebuah lembaga resmi (badan pembentuk standar) pada saat tertentu. Standar akuntansi merupakan masalah yang penting dalam dunia profesi akuntansi, termasuk bagi para pemakai laporan keuangan. Karena itu, mekanisme pembentukan standar akuntansi haruslah diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepuasan bagi semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Standar akuntansi ini akan secara terus-menerus berubah dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman, dunia usaha, dan kemajuan teknologi. Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional
Badan Standar Akuntansi International (IASB)
Komisi Uni Eropa (EU)
Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD)
Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OEDC)
Badan Standar Akuntansi Internasional

Badan pembuat standar akuntansi untuk kawasan Eropa ialah IASB (International Accounting Standard Board). Standar yang dibuat oleh IASB, saat itu (sebelum tahun 1990) belum diminati oleh dunia. Hal ini karena perkembangan ekonomi Amerika masih dijadikan sebagai patokan perkembangan bisnis dunia. Produknya adalah IAS yang kemudian bermetamorfosis menjadi IFRS (International Financial Reporting Standard).

Tujuan IASB adalah :

Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.
Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kea rah solusi berkualitas tinggi.
Uni Eropa (Europen Union-EU)

Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan eropa. Untuk tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi :

Perubahan modal dalam tingkat EU
Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang terintegrasi
Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.
Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)

Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (International Organization of Securities Commissions-IOSCO) beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut bagian pembukaan anggaran IOSCO: Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama-sama dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestik maupun internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat:

Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk mendorong perkembangan pasar domestik.
Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standard an penhawasan efektif terhadap transaksi surat berharga internasional.
Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang efektif terhadap pelanggaran.
IOSCO telah bekerja secara ekstensif dalam pengungkapan internasional dan standar akuntansi memfasilitasi kemampuan perusahaan memperoleh modal secara efisien melalui pasar global surat berharga. Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi proses yang dapat digunakan para penerbit saham kelas dunia untuk memperoleh modal dengan cara yang paling efektif dan efisien pada seluruh pasar modal yang terdapat permintaan investor. Komite ini bekerja sama dengan IASB, antara lain dengan memberikan masukan terhadap proyek-proyek IASB.

Federasi Internasional Akuntan (IFAC)

IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan tahun 1977, dimana misinya adalah untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan umum.

Majelis IFAC, yang bertemu setiap 2.5 tahun, memiliki seorang perwakilan dari setiap organisasi anggota IFAC. Majelis ini memiliki suatu dewan, yang terdiri dari para individu yang berasal dari 18 negara yang dipilih untuk masa 2.5 tahun. Dewan ini, yang bertemu 2 kali setiap tahunnya, menetapkan kebijakan IFAC dan mengawasi operasinya. Administrasi harian dilakukan oleh Sekretariat IFAC yang berlokasi di New York, yang memiliki staf professional akuntansi dari seluruh dunia.

Kelompok Kerja Antar Pemerintah Perserikatan Bangsa-Bangsa Untuk Pakar Dalam Standar Internasional Akuntansi Dan Pelaporan (ISAR)

ISAR dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan. Mandat khususnya adalah untuk mendorong harmonisasi standar akuntansi nasional bagi perusahaan. ISAR mewujudkan mandat tersebut melalui pembahasan dan pengesahan praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan pendukung awal atas pelaporan lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru berpusat pada tata kelola perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran kecil dan menengah.

Organisasi Untuk Kerjasama Ekonomi Dan Pembangunan (OECD)

OECD merupakan organisasi internasional Negara-negara industry maju yang berorientasi ekonomi pasar. Dengan keanggotaan yang terdiri dari Negara-negara industry maju yang lebih besar, OECD sering menjadi lawan yang tangguh terhadap badan-badan lain (seperti PBB atau Konfederasi Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan anggota-anggotanya.

Selain organisasi diatas terdapat 4 organisasi yang juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan standar akuntasi yaitu :

Securities and Exchange Commission (SEC)

SEC dibentuk pertama kalinya pada tahun 1934, dimana peran utamanya adalah untuk mengatur penerbitan dan transaksi perdagangan sekuritas oleh emiten kepada khalayak ramai (publik). SEC juga mewajibkan perusahaan publik agar laporan keuangan eksternalnya diaudit oleh akuntan independen.

SEC sangat fokus terhadap pelaporan keuangan perusahaan publik dan pengembangan standar akuntansi. SEC juga secara seksama memonitor proses pembentukan standar akuntansi di Amerika. SEC membantu mengembangkan dan menstandarisasi informasi keuangan yang disajikan kepada para pemegang saham. SEC memiliki mandat untuk menetapkan prinsip-prinsip akuntansi

American Institute of Certified Public Accountans (AICPA)

AICPA adalah sebuah organisasi profesi akuntan public di Amerika. Organisasi ini didirikan pada tahun 1887 dan menerbitkan jurnal bulanan dengan nama Journal of Accountancy. AICPA memiliki peran penting dalam pengembangan dan pembentukan standar akuntansi, termasuk penyiapan (penyelenggaraan) ujian sertifikasi dan pendidikan berkelanjutan bagi para akuntan publik.

Atas desakan SEC, pada tahun 1939 AICPA membentuk Committee on Accounting Procedure (CAP). CAP yang beranggotakan akntan praktisi, menerbitkan 51 Accounting Research Bulletins yang menangani berbagai masalah akuntansi sepanjang tahun 1939 sampai dengan tahun 1959. Namun, pendekatan masalah per masalah ini gagal memberikan kerangka prinsip akuntasni yang terstruktur sebagaimana yang dibutuhkan dan yang diinginkan. Untuk itu, pada tahun 1959 AICPA mendirikan Accounting Principles Boards (APB).

Tugas utama dari APB :

mengajukan rekomendasi secara tertulis mengenai prinsip akuntansi,
menentukan praktik akuntansi yang tepat,
mempersempit celah perbedaan-perbedaan yang ada serta ketidakkonsistennan yang terjadi dalam praktik akuntansi saat itu. Seiring berjalannya waktu,
Financial Accounting Standards Boards (FASB)

FASB merupakan organisasi sektor swasta yang bertanggung jawab dalam pembentukan standar akuntansi di Amerika saat ini. FASB didirikan pada tahun 1973, menggantikan APB. Anggota FASB berasal dari berbagai latar belakang (audit, akuntansi korporasi, jasa keuangan, dan akademisi). Penunjukan anggota FASB yang baru, dilakukan oleh Financial Accounting Foundation (FAF). FAF adalah sebuah badan independen, sama seperti FASB, yang dibentuk dengan wakil dari profesi akuntansi, komunitas bisnis, pemerintah, dan akademisi.

Fungsi utama dari FASB adalah mempelajari masalah akuntansi terkini dan menetapkan standar akuntansi. Standar ini dipublikasikan sebagai Statement of Financial Accounting Standards (SFAS). FASB juga menerbitkanStatement of Financial Accounting Concepts (SFAC) yang memberikan kerangka kerja konseptual yang memungkinkan untuk dikembangkannya standar akuntansi khusus. SFAC diterbitkan pada tahun 1978 sebagai konsep fundamental yang akan digunakan FASB dalam mengembangkan standar akuntansi dan pelaporan keuangan di masa depan. Tidak seperti SFAS, SFAC bukan merupakan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh FASB dipandang sebagai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dalam menetapkan standar akuntansi keuangan, FASB harus tanggap terhadap kebutuhan dari seluruh komunitas dan menetapkannya secara transparan di depan publik. Hal ini dilakukan dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya secara adil (tanpa memihak) kepada semua komunitas terkait untuk mengungkapkan pendapat mereka sebelum standar yang baru diterbitkan dan diberlakukan.

Governmental Accounting Standards Board (GASB)

GASB dibentuk pada tahun 1984 oleh FAF dengan tugas menetapkan standar akuntansi keuangan pemerintah. Sturuktur organisasi GASB serupa dengan struktur FASB. GASB memeiliki dewan penasehat yang bernamaGovernmental Accounting Standards Advisory Council (GASAC).

Standar ini dinamakan sebagai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (Generally Accepted Accounting Principles). Standar ini diperlukan sebagai patokan (pedoman) dalam penyusunan laporan keuangan yang baku. Dengan adanya standar ini, pihak manajemen selaku pengelola dana dan aktivitas perusahaan dapat mencatat, mengikhtisarkan, dan melaporkan seluruh hasil kegiatan operasional maupun financial perusahaan secara baku (yang secara standar diterima umum) dan transparan.

GAAP bersumber dari beberapa ketetapan-ketetapan yang dikeluarkan oleh berbagai organisasi pembentuk standar akuntansi di Amerika (FASB, EITF, AICPA dan SEC). ketetapan-ketetapan yang dikeluarkan oleh masing-masing organisasi tersebut memiliki tingkat kewenangan (otoritas) yang berbeda. Hierarki GAAP yang diterbitkan oleh FASB menentukan sumber prinsip akuntansi dan kerangka kerja pemilihan prinsip yang akan digunakan dalam penyusunan laporan keuangan.

sumber :
Harahap, sofyan syafri, 2012, teori akuntansi edisi revisi 2011, rajawali pers, jakarta
http://blognyavita.blogspot.com/2012/05/organisasi-pembentuk-standar-akuntansi.html
http://datakata.wordpress.com/2013/12/03/akuntansi-global-dan-standar-audit/

Sejarah dan Perkembangan Akuntansi dan Internasional

Awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447). Luca Pacioli lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Lucalah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Luca (Radebaugh, 1998) “Pacioli did not claim that his ideas were original, just that he was the one who was trying to organize and publish them. He objective was to publish a popular book that could be used by all, following the influence of the venetian businessmen rather than bankers”.
Praktek bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan Luca menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di Italia namun hampir disemua negara Eropa seperti Jerman, Belanda, Inggris. Luca memperkenalkan 3 (tiga ) catatan penting yang harus dilakukan:
Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis
Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam jurnal
Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).
Perkembangan sistem akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial.
“Pembukuan ala Italia“ kemudian beralih ke Jermanuntuk membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada saat bersamaan filsuf bisnis Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodic dan pemerintah Perancis menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.
Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia. Sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran Rusia.Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
sejarah Akuntansi di Indonesia tentu tidak bisa lepas dari perkambangan akuntansi di negara asal perkembangannya. Dengan kata lain, negara luarlah yang membawa akuntansi masuk ke Indonesia walaupun di masyarakat Indonesia sendiri pasti memiliki sistem akuntansi atau pecatatan pelaporan sendiri yang dimulai melalui perdagangan arab yang melakukan traksaksi bisnis dikepulauan nusantara.
Periode perkembangan akuntansi di Indonesia dibagi menjadi zaman kolonial dan zaman kemerdekaan.
1. Zaman Kolonial
sebelum bangsa eropa, spanyol, dan belanda masuk ke Indonesia transaksi dagang dilakukan seara barter. Cara ini tidak melakukan pencatatan. Paa waktu orang-orang belanda datang ke indonesia kurang lebih akhir abadke -16, mereka datangbdengan tujuan untuk berdagang. Kemudian mereka membentuk perserikatan Maskapai Belanda yang dikenal dengan nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) yang didirikan paa tahun 1602. Lalu pada tahun 1619 VOC membuka cabangnya dibatavia dan ditempat-tempat lain di Indonesia dan pada akhir abad ke-18 VOC mengalami kemunduran dan akhirnya dibubarkan pada 31 Desember 1799. Àns Saribanon sapiie dalam buku teori akuntansi (2011;17) mengemukakan bahwa menurut Stible dan Stroomberg, bukti autentik mengenai catatan pembukuan di Indonesia paling tidak sudah ada menjelang pertengahan abad ke 17. Hal itu ditunjukan dengan adanya sebuah intruksi Gubernur Jendral VOC pada tahun 1642 yang mengharuskan dilakukan pengurusan pembukuan atas penerimaan uang, pinjaman-pinjaman dan jumlah uang yang diperlukan untuk pengeluaran garnisun-garnisun dan galangan kapal yang ada di Batavia dan Suabaya.

2. Zaman Penjajahan Belanda
Setelah VOC bubar pada tahun 1799, kekuasaan diambil alih olej kerajaan belanda, zaman penjajahan belanda dimulai pada tahun 1800-1942. Pada waktu itu, catatan pembukuan menekankan pada mekanisme debit dan kredit, yang antara lain dijumpai pada pembukuan Amphioen Socyteit di Batavia. Amphioen Socyteit bergerak dalam peredaran candu dan morfin yang merupakan usaha monopoli di Belanda.

3. Zaman penjajahan Jepang
pada masa penjajahan Jepang tahun 1942-1945, banyak orang Belanda yang ditangkap dan dimasukan kedalam sel-sel oleh tentara Jepang. Hal ini menyebabkan kekurangan tenaga kerja pada jawatab-jawatan negara termasuk Kementrian Keuangan. untuk menguasai hal tersebut, diadakan latihan pegawai dan kursus-kursus pembukuan pola Belanda dengan tenaga pengajaran antar lain: J.E de I'duse, Akuntan, Dr. Àbutari dll. Sejalan dengan itu, kondisi pembukuan pasa masa kependudukan jepang tidak mengalami perubahan yang berarti, ttap menggunakan pola Belanda. Jepang juga mengajarkan pembukuan dengan menggunakan huruf kanji, namun tidak diajarkan pada orang-orang Indonesia

4.Zaman Kemerdekaan
sistem akuntansi yang berlaku awalnya di Indonesia adalah sistem akuntansi Belanda yang lebih dikenal dengan sistem tata buku. Sistem ini merupakan subsistem dalam bidang metode pencatatan.jadi bukan seperti ilmu akuntansi yang dikenal di Amerika. Setelah kemerdekaan kebencian terhadap kepada Belanda juga mempengaruhi eksistensi perusahaan Belanda sehingga pada tahun 1950an perusahaan milik Belanda dinasionalisme dan modal asing pun mulai masuk. Modal asing yang masuk ini umunya berasal dari perusahaan Amerika. Pada tahun 1980 pemerintah Indonesia atas bantuan pinjaman bank World Bank melakukan upaya harmonisaasi sistem akuntansi. Upaya yang dilakukan antara lain mendiri Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA) di empat universitas UI, UGM, UNDAP dan USU.

Menurut Choi dan Muller (1998; 1) ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh dan berevolusi dari ”theorizing” menjadi “Conceptualizing”, yaitu (1) faktor lingkungan, (2) Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari profesi akuntansi.

Faktor Lingkungan yang Berpengaruh Terhadap Pengembangan Akuntansi
Akuntansi dipengaruhi oleh lingkungan dan sebaliknya akuntansi juga mempengaruhi lingkungan. Choi et. al (1998; 36) menjelaskan sejumlah faktor lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap pengembangan akuntansi, antara lain:
1. Sistem Hukum
2. Sistem Politik
3. Sifat Kepemilikan Bisnis
4. Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis
5. Iklim Sosial
6. Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan
7. Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif
8. Ada Legislasi Akuntansi tertentu
9. Kecepatan Inovasi Bisnis
10. Tahap pembangunan Ekonomi
11. Pola pertumbuhan Ekonomi
12. Status Pendidikan dan Organisasi Profesional

Porsi Pengembangan Akuntansi Internasional
Choi et.al (1998:38) mengungkapkan bahwa secara struktural pengembangan akuntansi internasional yang terjadi sekarang meliputi porsi sebagai berikut :


Pola Pengembangan Komparatif
Pendekatan yang dikembangkan oleh Mueller yang berbeda terhadap pengembangan akuntansi dapat diamati di negara-negara barat yang memiliki sistem ekonomi yang berorientasi pasar, meliputi; Pola makorekonomis, pola mikroekonomis, pendekatan disiplin independen, dan pendekatan akuntansi seragam. Wolk & Tearney, (1992; 578) menggagas, bahwa secara teoritis ada tiga model yang disodorkan untuk menyeragamkan pemahaman mengenai akuntansi internasional, yaitu :
Absolute uniformity
Circumstantial uniformity
Purposive uniformity
Absolute uniformity, berarti satu set standar akuntansi yang baik dalam satu format pelaporan keuangan akan berlaku di seluruh komunitas ekonomi internasional tanpa membeda-bedakan keadaan ekonomi dan kebutuhan pemakai. Circumstantial uniformity, berdasarkan basis transnasional yang mengijinkan perbedaan metode akuntansi yang digunakan dimana keberadaan akuntansi ditunjukan. Sedangkan Purposive uniformity, akan mempertimbangkan kedua keadaan perbedaan yang mendasarinya seperti halnya kebutuhan pemakai yang berbeda dan manfaatnya.

2. Pengembangan Kerangka-Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual yang dikembangkan menggunakan dasar pikiran akuntansi sebagai suatu disiplin independen. Faktor-faktor internal atau intrinsic dari akuntansi disusun secara hirarkis dan berhubungan secara horizontal dalam usaha untuk mengembangkan struktur internal yang komprehensif dan konsisten bagi semua aspek disiplin akuntansi keuangan.

3. Perusahaan Multinational (MNCs) sebagai agen pengembangan Akuntansi
Pada saat ini harmonisasi pengukuran akuntansi dan pengungkapan keuangan komprehensif masih jauh dari harapan. Meskipun demikian, dapat ditemui keinginan-keinginan untuk melihat harmonisasi akuntansi global yang lebih besar.

4. Kebutuhan Akuntansi dari negara berkembang
Perhatian akuntansi di negara berkembang meliputi: (1) tipe sistem akuntansi yang sedang dibutuhkan dan (2) pendidikan dan sarana lalin apa yang harus dipakai Negara sedang berkembang untuk memperbanyak akuntan terlatih. Cara yang lain adalah dengan transfer teknologi akuntansi negara maju yang dilakukan secara selektif.

5. Fungsi Akuntansi dalam ekonomi terpusat
Perbedaan yang mendasar antara ekonomi pasar dan ekonomi terpusat adalah bahwa dalam ekonomi terpusat, semua aktivitas ekonomi yang substantive dikelola oleh pemerintah. Choi et. al (1998 ; 52) menggambarkan perbedaan fungsi akuntansi dari ekonomi pasar dan ekonomi pusat dilihat dari struktur organisasi, pembukuan, pengendalian dan audit, dan referensi-referensi untuk follow up.


Aktivitas-Aktivitas Pendukung Pengembangan Akuntansi
Pengembangan akuntansi internasional dibantu secara ekstensif oleh sejumlah bdan pemerintah, asosiasi akuntansi professional, dan institusi. Aktivitas pendukung di luar pergerakan standar internasional secara umum diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Organisasi-organisasi regional: Organisasi-organisasi ini berlaku sebagai penyangga antara kepentingan-kepentingan nasional yang kaku dengan kepentingan-kepentingan internasional yang luas dan merupakan kelompok-kelompok akuntan professional yang bervariasi dalam jumlah dan efektifitasnya.
2. Institusi-institusi: Institusi-institusi yang mendukung akuntansi internasional meliputi parlemen-parlemen dan universitas-universitas di seluruh dunia, serta eksekutif-eksekutif keuangan dan analis-analis keuangan.

Referensi :
http://accountme.blogspot.com/2013/02/sejarah-dan-perkembangan-akuntansi-di_5.html
Harahap, sofyan syafri, 2012, teori akuntansi edisi revisi 2011, jakarta, rajawali pers