Sabtu, 14 Mei 2011

Revolusi sektor jasa

Prof .Dr.Tulus Haryono.SE.M.Ek, mengatakan pada pidato ilmiahnya bahwa “ perkembangan sector jasa yang pesat dapat menggoda investor untuk menanamkan modalnya pada bidang ini, tapi pada sisi lain semakin banyaknya investasi persaingan menjadi lebih tajam. Persaingan yang sepeti tidak hanya terjadi pada industry jasa saja yang berorientasi laba seperti perbankan, asuransi, pariwisata, perhotelan, telekomunikasi dan penerbangan. Tapi juga pada industry nirlaba juga terpenagruh seperti rumah sakit, lembaga pemerintah serta perguruan tinggi”. Kontribusi sector jasa terhadap perekonomian dunnia cukup mendominasi yaitu sekitar dua pertiganya. Dieropa sector ini menyumbangkan sampai 60% dari produk domestic bruto (BPD) sementara di Indonesia sendiri hampir mencapai  30%.
Arti dari Revolusi sendiri adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara tepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Didalam revolusi perubahan yang terjadi dapat direncakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Karna ukuran suatu perubahan sebenarnya relative karna revolusipun dapat memakan waktu lama.  Misalnya revolusi industry di Inggris  yang memakan waktu puluhan tahun, namun dianggap cepat karna mampu mengubah sendi-sendi  pokok kehidupan masyarakat seperti system kekeluargaan dan hubungan antara buruh dan majikan yang telah berlangsung lama selama ratiusan tahun. Revolusi menghendaki suatu upaya untuk merobohkan,menjebol dan membangun dari system yang lama menjadi suatu system yang terbaru. Dan revolusi senantiasa berkaitan dengan dialektika, logika, romantika, menjebol dan membangun. Dialektika revolusi adalah suatu kegiatan usaha untuk menjuju kehidupan kemasyarakatan yang lebih baik dan maju yang di dukung oleh berbagai macam factor dan saran prasarananya. Logika revolusi adalah suatu pemikiran untuk menuju suatu perubahan yang diperhitungkan sangat matang bahwa revolusi itu tidak bisa dipercepat atau diperlambat tapi pada saat nanti revolusi itu akan terjadi. Sedangkan romantika revolusi itu menyangkut pada pemahaman historis dan disandingkan dengan pencapaian terbesar dari revolusi. Dan yang terakhir menjebol dan membangunan merupakan bagian integral yang menjadi bukti fisik dari sebuah revolusi.
Sedangkan pengertian jasa dalam ilmu ekonomi  adlah suatu aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi antara konsemen atau dengan barang-barang milik tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Pengertian jasa menurut para ahli diantaranya :
·         Menurut Philip Kotler , jasa itu adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak lain yang secara prinsip intangible dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terkait pada suatu produk fisik.
·         Menurut Adrian Payne, jasa itu adalah aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai atau manfaat) intangible yang berkaitan dengannya yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang milik tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan . perubahan dalam kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu jasa bisa memililki atat bisa juga tidak memiliki suatu terkaitan dengan produk fisik.
Berdasarkan pengertian diatas, Tjiptono memnyemukakan lima karakeristik utama jasa antara lain :
1)      Intangibility (tidak terwujud)
Jika barang atau benda dapat kita sentuh,  dilihat dan dirasakan. Berbeda halnya dengan jasa karna jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud oleh karna itu apabila kita menerima jasa kita tidak bisa mengetahui kualitas apa dan bagaimana yang akan diterima konsumen sebelum jasa itu kita konsumsi atau gunakan.

2)      Inseparability (tidap dapat dipisahkan)
Jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan , dengan keikutsertaan konsumen dalam proses tersebut berarti konsumen harus berada ditempat jasa yang diminta. Sehingga konsumen dapat melihat serta ikut andil dalam produksi  tersebut.

3)      Heterogeneity (berubah-ubah)
Jasa bersifat variable karna merupakan non-standarized output yang artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Hal ini diakibatkan karna jasa mengikutsertakan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsimya yang cenderung tidak bisa terprediksi  dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perrilaku.

4)      Perishability (tidak tahan lama)
Jasa bersifat tidak tahan lama dan tidak bisa disimpan. Karna jasa tidak mungkin untuk persediaan yang arinya jasa tidak bisa jual kembali kepada orang lain atau dikembalikan kepada produsen jasa dimana kita membelinya.

5)      Lack of Ownership
Merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang.  Pada kasus pembelian barang si pembeli memilki hak penuh atas kemanfaatan dan penggunaan barang yang dibeli. Si pembeli juga dapat memakai  secara terus-menurus dan dapat disimpan atau bahkan menjualnya lagi kepada orang lain. Tapi pada kasus pembelian jasa pelanggan hanya memiliki akses personal atas suatu jasa pada jangka waktu yang terbatas misalnya : pendidikan, jasa  penerbangan, kamar hotel  dll.

Refensi :
-          Wikipedia
-          Kapanlagi.com
-          Google.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar