BBM BERSUBSIDI
The
three options
Pemerintah
sempat mengeluarkan tiga opsi menyangkut masalah BBM bersubsidi (premium),
yaitu pembatasan BBM bersubsidi, konversi BBm ke BBG (Bahan Bakar Gas), dan
menaikkan harga. Awalnya, pilihan pemerintah lebih ke pembatasan. Rencana ini
sempat dibenarkan Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, yang bilang pemerintah
akan melarang mobil pribadi berplat hitam pakai premium. Yang boleh pakai
premium hanya pengusaha mikro, perikanan, pertanian, motor, dan transportansi darat
(kendaraan roda tiga atau plat kuning). Menkeu juga sempat memastikan rencana
ini bakal dilaksanakan mulai 1 april 2012 secara bertahap. Tapi, sampai
menjelang tanggal pelaksanaan, pemerintah belum juga mengambil keputusan yang
jelas. Jika dipaksakan, banyak pengamat yang menilai pembatasan ini rawan
kericuhan dan perlanggaran.
Government’s
final decision
Setelah
opsi pembatasan BBM banyak menuai kontroversi, akhirnya pemerintah memilih
menaikkan harga BBM bersubsidi. Presiden SBY bilang, Negara terpaksa menaikkan
harga premium karena harga minyak dunia yang terus melonjak, yaitu mencapai U$$
115 per barrel. Kalau pemerintah nggak
menaikkan harga, APBN kita terlalu banyak tersedot untuk BBM bersubsidi, yang
nilainya mencapai RP. 210 triliun. Padahal, 77% subsidi BBM selama ini nggak
tepat sasaran alias dinikmati masyrakat ekonomi menengah ke atas. Menurut
Menkeu, mulai April 2012, tarif BBM
premium akan naik RP. 1500 jadi RP. 6000/liter. Kenaikkan ini katanya menghemat
APBN kita hingga RP.57 triliun.
How
to handle the new policy
Kenaikan
harga BBM cepat atau lambat harus dilakukan. Yang harus diperhitungankan,
kenaikkannya selalu diikuti naiknya harga barang dan tarif dasar listrik ( TLD
). Udah pasti kan akan menyulikan masyrakat. Pemerintah memang menjamin akan
mengeluarkan bantuan langsung sementara masyrkat (BLSM) sebesar RP.150 ribu/ bulan untuk 18,5 juta kelurga
miskin supaya tetap bisa beli kebutuhan mereka. Tapi, kita tentu masih ingat
ricuhnya pembagian BLT beberapa waktu lalu. Buat mencegah kenaikan tariff
angkotan umum, pemerintah juga menyiapkan dana kompensasi RP.5 triliun. Semoga
semua langkah antipasi itu bisa jadi solusi yang real untuk mengatasi efek
naiknya harga BBM.
Look
at the bright side
Meski
keliatannya cukup berat, rencana kenaikan
harga BBM ini juga punya dampak positif, kok. Kalau dijalankan dengan benar,
hasil penghematan subsidi BBM bisa dialihkan ke sektor lain kayak pendidikan,
kesehatan, pembangunan dan perbaikan infrastruktur transportasi. Dengan
transportasi yang baik, kita pasti nggak ragu memilih kendaraan umum disbanding
kendaraan pribadi. Kemacetan di jalan raya makin berkurang, dan dana pendidikan
buat masyrakat pun bisa makin besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar